Selasa, 15 Januari 2013

Tugas 1 ICT. Laporan singkat Program GeoGebra


Tugas 1
Information and Communication Technology (ICT)

GeoGebra

Perkembangan teknologi yang pesat membuka peluang dan jalan baru dalam mengerjakan banyak hal, termasuk untuk mengembangkan dunia pendidikan. Saat ini telah banyak berkembang berbagai teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dunia pendidikan, termasuk untuk menunjang pembelajaran matematika, yakni sebagai media pembelajaran matematika. Salah satu media pembelajaran yang saat ini telah berkembang demikian pesat adalah komputer dengan berbagai program-program yang relevan. Salah satu program komputer yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika adalah program GeoGebra.
GeoGebra dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika untuk mendemonstrasikan atau memvisualisasikan konsep-konsep matematis serta sebagai alat bantu untuk mengkonstruksi konsep-konsep matematis.
GeoGebra adalah software matematika yang dinamis dan bersifat open source (free) untuk pembelajaran dan pengajaran matematika di sekolah. GeoGebra dikembangkan oleh Markus Hohenwarter dan tim pemrograman internasional. Mereka melakukan pekerjaan yang brilliant dan kita sebagai guru matematika dan dosen harus memberikan hormat kepada mereka. GeoGebra mengkombinasikan geometri, aljabar, statistic dan kalkulus. Kita dapat mendownloadnya secara bebas.
Download GeoGebra dari http://www.geogebra.org 
................................................................................................................................................................
(lebih lengkap buka pada Laporan Geogebra)

Minggu, 13 Januari 2013

Ppt. Geometri Refleksi

Ppt. Filsafat Ilmu

Ppt. Landasan Problematika Pendidikan

Makalah Struktur Aljabar Grup

Ppt. Struktur Aljabar Grup

Ppt ICT tentang Pencerminan Menggunakan Geogebra

Makalah Geometri Refleksi

3. REFLEKSI (PENCERMINAN)

3.1. PENDAHULUAN
Pada pertemuan sebelumnya telah dipelajari materi garis dan lingkaran yang membahas tentang garis dan persamaan garis, jarak, perpotongan garis dan lingkaran serta materi isometri yang membahas tentang translasi (pergeseran) dan rotasi (perputaran). Sedangkan untuk pertemuan kali ini materi yang akan dibahas yaitu tentang refleksi (pencerminan).
Kalian pasti sering bercermin. Ketika bercermin, amatilah diri dan bayangan kalian. Apakah memiliki bentuk dan ukuran yang sama? Amati pula jarak diri kalian ke cermin. Samakah dengan jarak bayangan kalian ke cermin? Dengan bercermin dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kalian akan megetahui pengertian dan sifat dari pencerminan itu. Pencerminan adalah isometri apabila memenuhi pengertian atau syarat dari  isometri itu sendiri seperti yang telah dibahas pada minggu lalu mengenai isometri.
Pada pencerminan banyak persamaan transformasinya. Persamaan tersebut berbeda-beda tergantung akan direfleksikan terhadap apa, misalnya yang akan dibahas ini adalah pencerminan terhadap sumbu x. Selain itu akan dibahas juga tentang glide reflections (proses pencerminan) dan teorema pencerminan.

Sabtu, 12 Januari 2013

Seminar Nasional Pendidikan 2012


KECAKAPAN KOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Oleh:
Trimuhtiharyani
Mahasiswa Program Pascasarjana Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya Palembang

 Abstrak

Ada lima tujuan pembelajaran matematika dalam KTSP. Tujuan pembelajaran tersebut di sekolah memiliki peranan yang penting dalam segala aspek kehidupan, diantaranya terutama sebagai alat komunikasi sehingga pembelajaran matematika dapat mengembangkan kecakapan komunikasi siswa. Dalam setiap proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu mengembangkan kecakapan komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Dengan mengembangkan kecakapan komunikasi maka peserta didik telah memiliki salah satu kecakapan hidup yang dapat menjadi bekal dalam menjalani kehidupan sehari - hari. Indikator kecakapan komunikasi dalam pembelajaran matematika meliputi kecakapan mendengar, kecakapan berbicara, kecakapan membaca dan kecakapan menuliskan gagasan/pendapat.
           
Kata Kunci: kecakapan komunikasi, pembelajaran matematika.


1. PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Salah satu tujuan pembelajaran matematika seperti yang tercantum dalam   Permendiknas No 22 Tahun 2006 adalah peserta didik diharapkan mampu mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika tersebut, maka dalam setiap proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu mengembangkan kecakapan komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Dengan mengembangkan kecakapan komunikasi dalam setiap proses pembelajaran maka peserta didik telah memiliki salah satu kecakapan hidup yang dapat menjadi bekal dalam menjalani kehidupan sehari - hari.
Pendidikan kecakapan hidup (life skill) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya (Muhaimin, dkk, 2008:9). Menurut Depdiknas (2003:16) kecakapan hidup terdiri dari kecakapan hidup yang bersifat generik (generic life skill) dan kecakapan hidup spesifik (spesific life skill). Dimana generic life skill terdiri dari kecakapan personal (personal skill)  dan  kecakapan sosial (social skill). Kecakapan hidup sosial terdiri dari kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan bekerja sama (collaboration skill). Di dalam Depdiknas (2003:18), kecakapan komunikasi meliputi kecakapan mendengarkan, kecakapan berbicara, kecakapan membaca dan kecakapan menulis gagasan/pendapat.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk membuat makalah dengan judul “Kecakapan Komuniaksi Siswa dalam Pembelajaran Matematika”.

1.2.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah “bagaimana kecakapan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika?”.

1.3.  Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kecakapan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika.

1.4.  Manfaat Penulisan Makalah
Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan yang baik dalam rangka menerapkan pendidikan kecakapan hidup terutama kecakapan komunikasi, dapat meningkatkan mutu pembelajaran terutama dalam pembelajaran matematika dan menambah pengetahuan tentang kecakapan hidup terutama kecakapan komunikasi.

Rabu, 09 Januari 2013

Makalah Landasan dan Problematika Pendidikan


PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (NARKOBA) YANG TIDAK SESUAI DENGAN ASPEK KURIKULUM PADA LANDASAN HUKUM PENDIDIKAN



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia memiliki fungsi yang mendasar dalam pembangunan bangsa dan negara, terutama dalam hal peningkatan SDM yang berkualitas serta masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri. Berdasarkan landasan hukum pendidikan¸ dalam pembukaan UUD 1945 tercantum tujuan negara, antara lain mencerdaskan kehidupan bangsa. Sama halnya yang terdapat dalam UU No 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang Fungsi dan Tujuan Sistem Pendidikan Nasional yang salah satunya bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME. Selain  itu juga, mengenai kurikulum pendidikan pada Bab X, diantaranya kurikulum itu disusun dengan memperhatikan peningkatan iman dan takwa serta agama. Dari penjelasan tersebut jelas bahwa pendidikan yang ada hendaknya sesuai dengan fungsi, tujuan dan kurikulum yang baik. Hal tersebut sangatlah kontradiksi dengan kehidupan di dunia pendidikan pada saat ini.
Saat ini telah banyak timbul kekacauan-kekacauan di dunia pendidikan. Hal ini disebabkan oleh semakin berkurangnya tingkat keimanan dan ketaqwaan manusia kepada Allah SWT. Banyak sekali kejadian dan contoh-contoh akibat dari semakin menipisnya iman dan ketaqwaan itu. Dengan semakin berkembangnya zaman, banyak dampak positif yang dapat kita ambil tetapi cukup banyak pula dampak negatif yang ditimbulkan. Dampak-dampak negatif itu dapat terjadi karena landasan kehidupan sekaligus tuntunan dan tujuan kehidupan dari manusia khususnya para pelajar mulai goyah dan lama-kelamaan landasan itu akan mulai hancur. Bila hal itu terjadi, maka kehidupan manusia akan hancur terutama di bidang pendidikan yang dapat merusak kurikulum pendidikan.. Sama halnya dengan maraknya penggunaan narkoba di kalangan remaja maupun dewasa (pelajar) di zaman sekarang ini, dimana penyalahgunaan narkotika dilingkungan pelajar ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku pelajar tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini terutama menghancurkan dunia pendidikan di kemudian hari. Karena pelajar sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pelajar tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja khususnya dalam hal ini para pelajar. Sekarang ini manusia akan bertindak dengan hanya mengandalkan hawa nafsu tanpa melibatkan akal dan pikiran serta ajaran agama yang baik. Mereka akan bertindak semau mereka sendiri dan akan mengejar nikmat duniawi tanpa memperdulikan nilai-nilai dan norma-norma agama serta pendidikan.

1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana landasan hukum pendidikan dan kurikulum pendidikan itu?
2. Bagaimana pengertian dan penyalahgunaan narkotika itu?
3.    Apa saja dampak negatif Narkoba itu?
4.    Bagaimana cara pencegahan penyalahgunaan narkoba pada kurikulum pendidikan?
5.    Upaya apa saja yang dapat mencegah penyebaran narkoba?


1.3. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui landasan hukum pendidikan dan kurikulum pendidikan.
2. Untuk mengetahui pengertian dan penyalahgunaan narkotika.
3. Untuk mengetahui dampak negatif narkoba itu.
4. Untuk mengetahui cara pencegahan penyalahgunaan narkoba pada kurikulum    pendidikan.
5. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dapat mencegah penyebaran narkoba.

Selasa, 08 Januari 2013

Makalah Filsafat Ilmu


FILSAFAT ILMU
“PERKEMBANGAN PANDANGAN TENTANG TERCIPTANYA BUMI”


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa berbeda dengan makhluk hidup yang lainnya. Manusia dilengkapi oleh akal dan pikiran yang selalu tumbuh, berkembang dan semakin maju sehigga mampu mengenal alam dan lingkungan sekitarnya serta dapat pula menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan fenomena alam. Sejak berabad-abad yang lalu, manusia selalu mencoba membuka tabir rahasia pergerakan benda-benda angkasa yang ada disekitar bumi dan akhirnya manusia sampai pada suatu kesimpulan bahwa benda-benda langit tersebut terikat dalam suatu sistem yang saling mempengaruhi dan sistem ini disebut tata surya.
Tata surya didefinisikan sebagai susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari, planet, asteroid, komet, serta meteoroid dengan matahari sebagai pusat tata surya. Planet sudah ditemukan manusia sejak abad ke-3 sebelum masehi, yang artinya “pengembara”. Salah satu planet tersebut adalah bumi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang perkembangan pandangan tentang terciptanya bumi.

1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dirumuskan pada makalah ini adalah:
1.         Apakah bumi itu dan bagaimana pendapat tentang bumi?
2.         Bagaimana bumi menurut kitab kejadian dan bagaimana bentuk bumi?
3.         Bagaimana terciptanya bumi menurut Al-Qur’an?
4.         Apa saja teori pembentukan bumi dan teori tentang usia bumi?

1.3. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui:
1.      Pendapat tentang bumi.
2.      Bumi menurut kitab kejadian dan bentuk bumi.
3.      Terciptanya bumi menurut Al-Qur’an.
4.      Teori pembentukan bumi dan teori tentang usia bumi.

Rabu, 02 Januari 2013

Seminar Nasional Hasil Penelitian 2011


KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI SMP NEGERI 7 PALEMBANG

Oleh:
Tri Muhti Haryani dan Ety Septiati
FKIP Matematika Universitas PGRI Palembang

 Abstrak
            Kemampuan penalaran sangat dibutuhkan bagi setiap manusia. Karena penalaran merupakan suatu proses berpikir yang dilakukan sebagai cara untuk menarik kesimpulan. Pembelajaran kooperarif tipe STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Teknik belajar mengajar tipe STAD ini adalah siswa yang memiliki kemampuan intelektual tinggi akan menularkan kemampuan matematikanya kepada temannya yang berkemampuan matematika rendah, sehingga kemampuan penalaran siswa dapat berkembang karena saling berbagi informasi dan pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kemampuan penalaran matematis adalah kemampuan dalam menarik kesimpulan dari permasalahan matematika berdasarkan pernyataan atau fakta-fakta dan sumber yang terbukti nilai kebenarannya. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII.8 SMP Negeri 7 Palembang dengan jumlah siswa 36 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis siswa menggunakan indikator kemampuan penalaran. Berdasarkan analisis data tes siswa diperoleh rata-rata hasil tes dalam kategori baik yaitu 84. Indikator yang sering muncul yaitu melakukan manipulasi matematika dengan kategori baik, sedangkan indikator yang jarang muncul adalah menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberi alasan/bukti terhadap kebenaran solusi dengan kategori baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan penalaran matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dikategorikan baik.

Kata Kunci: kemampuan penalaran matematis, model pembelajaran kooperatif tipe STAD.